SIARAN PERS No. RILIS/17/B4/BKKBN/I/2020
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Jakarta 30/01/2020 - HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) adalah organisasi independen non partisan para pengusaha muda Indonesia yang bergerak di bidang perekonomian yang didirikan pada tahun 1972 oleh para pengusaha muda. Organisasi ini didirikan dengan dilandasi oleh semangat untuk menumbuhkan wirausaha di kalangan pemuda.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo, SP.OG(K) beserta Para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya BKKBN menerima Undangan Audiensi dari Ketua HIPMI Mardani H. Maming dan rombongan di Oku Restoran Hotel Kempinski, Jakarta 30/01/2020. Audiensi ini merupakan pertemuan pertama kali dengan Kepala BKKBN beserta jajaran sebagai komitmen untuk penjajakan dan menjalin kerjasama kemitraan yang bertujuan turut berupaya meningkatkan kualitas SDM generasi muda.
Mardani mengatakan HIPMI menggagas beberapa program untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia khususnya pada generasi muda. Praktek langsung menjadi perhatiannya sebagai Ketua Umum HIPMI. HIPMI tidak akan memberikan sekedar teori, tetapi lebih menekankan praktek langsung mengelola bisnis, tegas Mardani. Sekitar bulan Agustus 2020 HIPMI akan terlibat pameran dagang yang diikuti sebagian besar oleh para pengusaha muda yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan, tambah Mardani.
Kepala BKKBN juga sangat menyambut baik program-program HIPMI untuk turut serta meningkatkan semangat wirausaha pada generasi muda. BKKBN juga memiliki program yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan keluarga sejahtera melalui Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS), imbuh Hasto.
Selain itu, untuk perencanaan menciptakan SDM yang berkualitas sejak awal, Hasto menjelaskan BKKBN juga memiliki program Generasi Berencana (GenRe) sosialisasi untuk pencegahan pernikahan dini, seks pranikah, dan penyalahgunaan narkoba yang sasarannya adalah usia 10-24 tahun, terang Hasto.
GenRE berisikan calon-calon pasangan usia subur yang akan membentuk keluarga. Dengan bekal yang mereka dapat selama menjadi GenRE, diharapkan dapat membentuk keluarga yang sejahtera, damai, dan tentram. Karena tanpa ada keluarga yang tenteram, mustahil bisa melahirkan anak-anak yang unggul dan berkualitas.
Hasto berujar, penting sekali mengetahui tentang kesehatan reproduksi. Sebelum memutuskan untuk menikah, pastikan tahu cara mempersiapkan agar anak-anaknya menjadi anak yang sehat. Perlu digarisbawahi bahwa berapa lama proses pembuahan itu terjadi, apakah cukup 1.000 hari sejak pembuahan? Ternyata sel telur sperma harus 100 hari sebelumnya bahkan 200 hari sebelumnya disiapkan untuk bibit unggul SDM berkualitas," tutur Hasto.
Facebook Comments